Ir. Muttakun Anggota DPRD Dompu Yang Juga Aktivis Lingkungan Saat Melakukan Diskusi Dan Wawancara Dengan Sejumlah Para Kuli Tinta, Pegiat Aktivis dan LSM di Taman Kota Dompu.
[Foto Istimewa : Anjani*]
DOMPU, PRIORITAS. Online,- Kerusakan Hutan Di Kabupaten Dompu sudah sangat mengkhawatirkan, diperlukan semua pihak menyuarakan kerusakan hutan yang sudah berkisar 75 Ribu Hektar hutan mengalami kondisi yang sangat kritis dan memprihatinkan. Dalam kondisi ini diharapkam pemerintah tidak diam dan tutup mata atas fenomena ini.
Anggota DPRD Kabupaten Dompu sekaligus Aktifis Lingkungan Ir. Muttakun membeberkan, kondisi tersebut dapat dilihat langsung dengan mata telanjang.
"Kita bisa lihat kondisi hutan kita sudah semakin parah, bahkan dugaan kerusakan Hutan ini bisa dilihat dengan kasat mata." Urainya saat berdiskusi dengan para Kuli Tinta dan pegiat Aktivis dan LSM Di Taman Kota Dompu, 22/10 Selasa pagi sekira pukul 09.34 Wita.
Lanjutnya, Kondisi hutan terparah saat ini di duga terjadi pada kawasan hutan Ncando dan Lalembo serta Desa Saneo Kecamatan Woja Dompu Kabupaten Dompu_NTB.
"Desa Saneo, So Ncando Dan Lalembo sudah sangat mengkhawatirkan, Kita semua tahu kondisi kawasan terparah ada di Ncando, Lalembo semakin ke atas kawasan semakin parah, Kalau kondisi ini terus di biarkan dan kita tidak berusaha melakukan pencegahan dan bersuara maka dipastikan pasokan mata air kita dipastikan tidak ada dan berkurang." Ujar Legislatif yang akrab di sapa Dae Yajid ini.
Mengantisipasi semakin parahnya kondisi hutan Dompu Muttakun berencana membuka komunikasi dengan Gubernur dan pihak terkait atas dugaan kerusakan hutan ini.
"Kalau saya tidak di komisi yang berkaitan dengan hutan, Mungkin saya bisa mendorong komisi tersebut mengambil langkah segera untuk membuka kran komunikasi dengan Gubernur NTB karena mereka yang berkompeten dan berwenang terkait pengelolaan hutan." Terang Muttakun.
Lebih Jauh Muttakun menambahkan, melihat fenomena kebakaran hutan sekarang yang terlihat sangat memprihatinkan bencana ini terjadi akibat adanya dugaan pembiaran yang terakumulasi.
"Merasa prihatin atas dugaan kebakaran hutan dan saya menduga adanya pembiaran atas persoalan ini." Pungkasnya. (Dink*).